“Bismillahirrahmanirrahiim”..., begitulah setiap kali kita melafalkan salah satu surat al-fatihah dalam keseharian kita, tapi apakah kita memahami apa arti dari Ar-Rahmah dan Ar-Rahim dalam kalimat tersebut..?
Ar-Rahmah dan Ar-Rahim mempunyai banyak penafsiran sehingga tidak sedikit pula yang mengalami kebingungan yang manakah yang benar dan manakah yang paling tepat. apabila mengatakan Ar-Rahmah berarti yang memiliki nikmat panjang/besar dari dunia hingga akhirat. Semua adalah milik Allah maka kita diwajibkan ibadah kepadaNya dengan sebenar-benarnya ibadah. Apabila ibadahnya sesuai dengan kaidah Iman dan Islam maka tergolong dalam yang mendapatkan sifat Ar-Rahmah yaitu sebagai pewaris nikmat panjang dari dunia hingga akhirat kelak.
Ar-rahmah menurut bahasa
Secara bahasa, kedua kata ini merupakan bentukan kata dari Ar-Rahmah (kasih sayang). Dari kata Ar-Rahmah inilah kata Ar-Rahman dan Ar Rahim dibentuk untuk menunjukkan bentuk kasih sayang yang sangat besar. Meskipun kata Ar-Rahman memiliki makna kasih sayang yang lebih tinggi daripada Ar Rahim. Secara tersirat Ibn Jarir Ath Thabary menyebutkan kesepakatan para ulama dalam masalah ini.
Berikut ini beberapa nukilan perkataan para ulama yang menjelaskan perbedaan antara Ar-Rahmah dan Ar Rahim :
1. Ibn ‘Abbas mengatakan : “Kedua nama ini adalah nama (yang menunjukkan) kelembutan, namun salah satunya lebih lembut dari yang lainnya –artinya lebih menunjukkan kasih sayang yang lebih besar-.”
2. Abu ‘Ali Al Farisy mengatakan : “Ar-Rahmah adalah nama yang mencakup segala bentuk rahmat yang hanya khusus dimiliki Allah Ta’ala, sedangkan Ar Rahim adalah (untuk menunjukkan) rahmat dari sisi kaum mu’minin.”
3. Ibn Jarir Ath Thabary meriwayatkan perkataan Al ‘Azramy yang menyatakan : “Ar-Rahmah adalah (menunjukkan kasih) yang ditujukan untuk semua makhluq, sedangkan Ar Rahim adalah khusus untuk orang-orang beriman.”
Nama ‘Ar-Rahmah’ Hanya Untuk Allah
Dengan melihat cakupan Ar-Rahmah yang lebih luas, maka tidak mengherankan bila nama dan sifat ini hanya untuk Allah Ta’ala –berbeda dengan Ar Rahim yang terkadang diberikan kepada makhluq seperti ketika Allah menjelaskan bagaimana kasih Rasulullah sw kepada kaum beriman ; wa kaana bil mu’minina rahima.
Itulah sebabnya, Ar-Rahmah secara khusus disebut dalam perintah berdo’a kepada Allah ;
“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahmah. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Al Isra’ :110)
Tidak dibenarkan siapapun menyebut dirinya sebagai Ar-Rahmah sebab ia adalah kekhususan Allah Ta’ala. Maka ketika si nabi palsu Musailamah menyebut dirinya sebagai rahman al yamamah (sang rahman-nya wilayah Yamamah), Allah Ta’ala memberinya label yang akan terus abadi hingga akhir zaman ; Al Kadzdzab (sang pendusta). Hingga kini, siapapun yang menyebut nama Musailamah hampir tidak pernah lupa menggandengkannya dengan Al Kadzdzab.
Mudah-mudahan dengan penjelasan mengenai Ar-Rahmah secara singkat ini, maka kita dapat memahami arti dari kata-kata tersebut, semoga bermanfaat dalah keseharian kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar